Minggu, 24 April 2011

Apakah Ilmu Dapat Dinilai Dengan Angka-Angka???


Negara yang besar terletak pada semangat menuntut ilmu yang dimiliki rakyatnya. Dengan semangat menuntut ilmu, tentu akan membawa dampak yang begitu besar bagi kemajuan Negara tersebut.

Kecerdasaan adalah faktor utama yang harus dihargai, karena secara alami akan didapat oleh setiap orang banyak. Pendidikan adalah alat berproses menemukan kecerdasaan yang dimiliki masyarakat. Dengan pendidikan akan melahirkan "Einstein-einstein" bagi Negeri yang memiliki harapan perubahan yang akan datang.

Indonesia sebagai Negara yang berdaulat dan memiliki sumber daya manusia yang tidak kalah cerdas dengan Negara-negar lain. Seharusnya mampu keluar dari perencanaan pembangunan yang tak kunjung memiliki akhir perjalanan. Pembangunan seakan menghambat perkembangan bagi Negeri, karena pembangunan itu akhirnya bersifat abstrak pada perencanaanya. Kita tidak pernah tau pembangunan seperti apa yang diinginkan oleh pemerintah selaku pemilik kebijakan atas perkembangan Negeri ini.

Apakah pembangunan itu bagi pemerintah, hanya terletak pada aspek inprastruktur atau pembangunan itu terletak pada mental SDM yang dimiliki. Menggali potensi yang ada pada SDM merupakan suatu bentuk pembangunan, kalau potensi yang dimiliki bisa direalisasikan. Sering kali potensi yang dimiliki oleh SDM hanya dihargai pada proses-proses yang tidak membangun dan akhirnya tidak memiliki dampak apa-apa bagi Indonesia.

Belum lama ini Indonesia mengadakan kompetisi bagi generasi-generasi yang memiliki semangat kepedulian terhadap lingkungan. Dan mampu memanfaatkan Sumber Daya Alam dilingkungan sekitar mereka, serta merealisasikan dalam bentuk Sains. Suatu prestasi yang cukup gemilang dimiliki Anak negeri, karena mampu menciptakan karya tersendiri bagi Indonesia.

Olimpiade yang bertajuk "Mencetak Einstein Indonesia" telah ditutup oleh Wakil Mendiknas (Fasli Jalal) Tempo, Senin 28 Februari 2011. Cukup menjadi bukti betapa SDM yang dimiliki oleh Indonesia mampu menciptakan karya sains. Dan patut mendapatkan apresiasi atas kinerja yang dilakukan pemerintah dalam menggali potensi yang dimiliki generasi-generasi perubah.

Namun sangat disayangkan ketika apa yang dilakukan pemerintah hanya diberikan penghargaan berupa angka-angka nilai yang terdapat pada rupiah. Dan membuka peluang mereka mengikuti laga ilmia di Negara-negara yang sudah terbilang mapan dalam mengembangkan potensi SDM Negara tersebut.

Yang akhirnya apa yang dilakukan berupa ketidak pastian, kemana mau dibawa potensi yang dimiliki Negeri ini. Apakah cukup sebanding dengan nilai yang dikeluarkan lalu dipamerkan kepada publik. Inilah potret negeri yang tidak memiliki kepastian untuk melakukan perubahan atas bangsanya. Dimana ilmu hanya bias dihargai dengan nilai angka yang terdapa pada Rupiah, bukan memikirkan bagaimana mengembangkan Ilmu yang dimiliki.

Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang mau menghargai Ilmu..
Bentuk dari penghargaan itu adalah dengan direalisasikan dalam bentuk pemanfaatan bagi orang banyak..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar